Pandunan Bahan Membeli Jas Hujan
Musim hujan di Indonesia memang mengharuskan setiap pengendara bermotor memiliki jas hujan untuk melindungi tubuh. Tentang jas hujan, apa yang teman-teman pikirkan saat ingin membelinya? Bahannya, model, atau warna yang mencolok dan menarik?
Namun terlepas dari model dan warna, penting bagi teman-teman untuk memilih jas hujan berdasarkan pada bahan. Karena kualitas ini akan berpengaruh pada ringan dan berat, mudah robek/tidak, serta jas hujan dapat bertahan lama atau akan cepat rusak saat digunakan.
Berikut beberapa jenis bahan jas hujan yang bisa teman-teman pertimbangkan:
1. Plastik
Sifat umum dari bahan plastik memang tahan air. Untuk itu beberapa produsen memproduksi jas hujan menggunakan bahan ini. Kelebihan lain dari jas hujan plastik yakni: modelnya sederhana, ringan mudah disimpan dan dibawa kemana-mana, dan harga yang murah.
Namun dilihat dari ketahanan, sebenarnya jas hujan plastik hanya diperuntukan untuk digunakan sekali pakai, karena jika dipaksakan digunakan dalam jangka panjang, jas hujan akan mudah sobek.
2. Parasut
Jas hujan jenis parasut merupakan jenis jas hujan dengan bahan ringan dan lembut, bahan ini juga memiliki sifat lebih tahan air daripada bahan PVC. Karena keunggulan ini bahan parasut lebih tahan lama, pun harga juga jauh lebih tinggi daripada jenis bahan PVC atau semi karet.
Untuk kekurangan dari bahan parasut karena jenis yang tebal kurang cocok disimpan di bagasi motor yang kecil.
3. PVC
Jas hujan dengan bahan PVC termasuk favorit semua orang dari kalangan masyarakat. Karena bahannya yang ringan dan tidak terlalu tebal sehingga memudahkan dalam penyimpanan. Pun dari segi bahan, bahan PVC tidak telalu panas saat digunakan. Sayangnya bahan ini sangat mudah sobek jika tersangkut sesuatu yang tajam, untuk itu perlu berhati-hati dalam penggunaan.
4. Semi karet
Bahan jas hujan yang lain yakni semi karet. Memiliki ketahanan di atas jas hujan PVC, pun dengan harga setingkat atau lebih tinggi. Bahan semi karet ada banyak jenisnya tergantung dari ketebalan. Umumnya bersifat lentur dan lemas, cukup ringan hingga mudah dibawa.
Kekurangan bahan semi karet cenderung lebih panas, dan jika terlalu banyak terkena sinar matahari bahan akan kering, kehilangan kelenturan, dan mudah sobek.
5. Full karet
Diatas bahan semi karet ada bahan jas hujan full karet. Tingkat tahan air dari bahan ini sangat tinggi, bahan tebal sehingga tidak mudah sobek. Namun karena bahan yang tebal dan sedikitnya sirkulasi udara, menjadikan jas hujan full karet sangat panas saat digunakan.
6. Nylon campuran
Yang terakhir ada jas dengan bahan dari nylon campuran. Bahan ini dikatakan paling cocok untuk iklim di Indonesia. Karakteristik dari bahan ini tidak panas karena terdapat furing, sangat lentur, tebal, dan halus. Untuk ketahanan air tergolong tinggi.
Namun dalam proses pembuatan dilakukan degan jahit campur press, yang bisa mengakibatkan jas hujan dalam penggunaan jangka panjang air dapat merembes pada bagian press yang tidak rapat.
Kalau dari teman-teman bahan mana yang paling bagus?
Sumber: kamini.id