Kepopuleran Jaket Varsity oleh Atlet Harvard

Jaket varsity atau di sejarah awal dikenal dengan Letterman jacket bukanlah model jaket baru di era modern. Faktanya jaket letterman pertama kali dikenalkan oleh para atlet baseball Universitas Harvard, Cambridge, Massachusetts pada tahun 1865. Namun berbeda dari model yang sekarang, dahulu jaket letterman hanya berupa sweater rajut tebal sebagai seragam mereka dengan tambahan bordir logo huruf “H” besar pada bagian dada sebagai kebanggaan atlet Harvard.

Pun dulu jaket letterman ini memiliki keistimewaan tersendiri bagi para atlet, karena hanya pemain inti saja yang boleh menyimpannya. Sementara para pemain cadangan diharuskan untuk mengembalikan pada akhir setiap musim.

Penggunaan jaket letterman ini terus berlanjut kepopulerannya hingga pada tahun 1891 tim bisbol mulai membuat seragam tim mereka sendiri. Lalu selang sepuluh tahun ikut andil juga tim sepak bola. Tren inilah yang mengarah pada pembuatan pullover dan cardigan letterman yang memamerkan kebanggan tim.

Jaket Varsity era Modern 1930

Dari para atlet dengan model masih seperti sweater, barulah di tahun 1930 muncul model jaket letterman yang kita ketahui sekarang. Namun tetap saja dahulu jaket letterman masih begitu eksklusif dengan bahan wol bagian badan dan bahan kulit untuk bagian lengan. Dan juga hanya pemain dengan performa bagus yang bisa mendapat jaket letterman dengan nama mereka tercetak.

Perkembangan ini yang membuat akhirnya jaket latterman mulai populer dari kalangan elit Ivy League menyebar ke universitas lain dan sekolah menengah. Dari sinilah muncul istilah jaket universitas atau jaket varsity

Booming pada tahun 1980-an

Dalam kerjasama dengan waralaba profesional para pemasok merchandise mulai memproduksi jaket varsity dengan bahan satin untuk menekan biaya dan memperluas cakupan pasar. Selain dari kalangan para atlet akhirnya budaya pop dan arus utama berkenalan dengan jaket varsity. Ini menjadikan pada tahun 1983 jaket varsity sebagai barang yang paling banyak dicari.

Tak cuman itu, beberapa selebriti seperti Michael Jackson menyumbang boomingnya jaket varsity. Karena ini pula memicu sebuah produsen Stüssy, legendaris streetwear ikut berlomba menyumbang dengan membuat jaket varsity menggunakan metode konstruksi lama dan menggunakan bahan tradisional wol dan kulit.

Merek ini merilis Jaket Homeboy dengan gaya letterman yang ikonik dengan warna-warna berani dan pengaruh jalanan. Stüssy terus memproduksi versi lain, termasuk jaket universitas One Love 1989 terlaris dengan warna rasta yang terkenal, serta kolaborasi dengan merek terkenal seperti Nike dan Bape pada tahun 2010-an.

Sumber: ozzakonveksi.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *