Mengetahui Asal Usul Pembuatan dan Fungsi Maneken
Dilansir dari laman resmi FashionUnited, sejarah maneken sudah ada sejak abad ke-15. Pembuatan awal patung maneken dari bahan kayu atau wax. Kemudian dari revolusi industri hingga akhir abad 19 muncul ready wear (pakaian jadi), patung maneken yang semula hanya digunakan di ruang jahit berpindah ke lantai toko yang akhirnya dikenal dengan istilah figurine atau little man.
Bergesernya maneken dari fungsi tak luput dari perubahan desain. Awal abad ke-20 produsen Prancis, Siegel & Stockman memperkenalkan patung paper mache dengan postur natural dan anggota tubuh yang bisa digerakkan. Bentuk ini mencerminkan bentuk tubuh ideal yang glamor dan ramping, sesuai dengan gaya Art Deco. Pada periode awal ini juga muncul maneken dengan ciri wajah yang lebih menonjol, mengikuti tren Hollywood.
Hingga pada perang ke-II yang membawa banyak perubahan dalam dunia, akibat dari penghematan sumber daya maneken dibuat lebih ramping dan kurang dekoratif. Sementara untuk maneken plastik pertama muncul pada periode ini juga, hal yang mengubah cara produksi dan penampilan.
Masuk ke abad 1980 hingga sekarang, desain maneken telah berkembang dan seringkali dibuat tanpa kepala, mencerminkan estetika yang lebih fokus pada bentuk daripada realisme.
Di era modern ini secara bahasa maneken dikenal dengan model tiga dimensi yang digunakan untuk menampilkan pakaian, aksesoris, atau produk lainnya. Beberapa maneken diproduksi lengkap dari kepala hingga kaki, setengah badan, atau hanya bagian tertentu dari tubuh demi menonjolkan desain dari barang yang dipajang.
Harga dari maneken bisa sangat bervariasi tergantung pada bahan, ukuran, atau tingkat detail yang diinginkan.
Sumber: blog. Knitto. Co. id