Sablon Manual vs Sablon Digital pada Perbedaan Proses Produksi
Perbedaan sablon manual dan sablon digital dalam proses produksi atau proses pengerjaan meliputi beberapa faktor, yaitu:
1. Biaya
Berdasarkan penggunaan alat untuk produksi dalam skala besar sablon digital memerlukan biaya yang jauh lebih mahal. Hal ini karena investasi pembelian perangkat sablon berupa printer dan komputer serta perawatan kedua perangkat membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
2. Teknik Pengerjaan Sablon
Keahlian tenaga kerja sangat dibutuhkan dalam proses sablon manual karena satu kesalahan dapat mempengaruhi hasil akhir sablon yang terkadang harus mengulang semua proses dari awal.
Sementara untuk sablon digital prosesnya lebih sederhana serta kesalahan proses lebih mudah untuk diminimalisir.
3. Waktu Pengerjaan
Sablon digital tentu jauh lebih unggul daripada sablon manual yang pengerjaannya ada tahapan-tahapan proses.
4. Jenis Bahan Kaos
Dalam hal ini sekali lagi sablon manual jauh lebih unggul karena dapat diterapkan hampir disemua jenis bahan. Sementara untuk sablon digital hasil lebih optimal jika menggunakan bahan kaos beruapa kapas 100%.
5. Kualitas Jenis Warna
Dalam faktor warna akan bergantung pada jenis tinta yang digunakan. Namun di faktor ini-pun sablon manual bisa sangat diuntungkan karena dalam proses pengaplikasian warna dapat diatur ketebalan atau ketipisan warna. Sedangkan untuk sablon digital tergantung pada kualitas printer yang dalam beberapa hal tidak bisa diset ulang.
6. Daya Tahan Hasil Sablon
Faktor terakhir yaitu daya tahan hasil sablon seakan menjadi penentu dari lebih dan kurangnya proses sablon manual maupun digital. Sayangnya faktor ini merupakan faktor subyektif yang bagi setiap orang memiliki pendapat berbeda.
Secara obyektif jika digolongkan sablon manual dan sablon digital memiliki keunggulan masing-masing hanya bergantung pada penggunaan tinta, jenis bahan kaos, serta yang paling penting adalah proses pengerjaan yang benar dan maksimal.